IQNA

Perjalanan Menuju Allah Pada Pelaksanaan Haji

12:32 - December 01, 2010
Berita ID: 2040694
Hojjatul Islam wal Muslimin sayyid Jabir Musawi : Para jamaah haji harus memulai perjalanan ini dengan niat yang bersih dan dengan ma’rifah yang sempurna
Hojjatul Islam wal Muslimin sayyid Jabir Musawi, Kepala Kantor Pusat Penegakan Shalat kota Abadan dalam wawancaranya dengan IQNA cabang Khuzestan menegaskan, bahwa haji adalah salah satu kewajiban agama kita sebagai muslim, dimana Allah SWT telah mewajibkan bagi setiap kaum muslimin jika memiliki kemampuan untuk melaksanakan ibadah haji.satu kali dalam hidupnya.

Beliau menambahkan: dengan meneliti ayat-ayat haji kita dapat melihat bahwa sebenarnya haji bukanlah sebuah kongres tahunan kaum muslimin semata, tetapi pada kenyataannya bahwa haji merupakan sebuah perjalanan seorang hamba menuju Allah SWT. Dalam bahasa ziarah ke rumah Allah tersebut dinamakan haji,

Menurutnya, seorang muslim ketika memulai ihramnya dari miqat sampai ke suatu tempat yang berbeda-beda yang dilaluinya dan setiap batu yang dilemparkannya karena menuju Allah, oleh karenanya didalam ayat yang mulia disebutkan “ mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah , yaitu bagi yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah” manusia dalam sebuah keterasingan yang jauh dari kesenangan dunia dan materi, dan dirinya hanya melihat kekosongan harinya dari kematian, dan dari permulaan mengenakan dua kain yang pada kenyataannya manusia menjauh dari dunia, dan disinilah dimulai perjalanan menuju Allah SWT.

Seseorang yang melaksanakan haji dianggap sebagai perjalanan menuju Allah, dan mereka dapat memulai perjalanan kebahagian dengan niat yang murni dan dengan ma’rifat serta perhatian yang sempurna, tegasnya.

Manusia yang pertama kali berziarah ke rumah Allah, kami memliki riwayat bahwa setiap keinginan yang diminta akan dikabulkan oleh Allah SWT. hal ini menunjukkan bahwa manusia telah menemukan sebuah kedekatan (Qurb), tambahnya.

Beliau menegaskan, bahwa Allah SWT akan memuliakan seseorang yang datang ke rumah Nya dengan memberikan sebuah cahaya spritualitas khusus, dan seseorang yang haji harus menjaga cahaya ini.

Untuk menjaga cahaya ini, setelah haji tergantung pada seseorang dari awal persiapan untuk merealisasikan perjalanan Ilahi ini dengan niatnya yang murni dan dari segi hak-hak yang berada di pundaknya berada dalam kesucian, sudah pasti mukaddimah ini sangat berpengaruh untuk terkabulnya haji. Dan perhatian atas semua amalan ketika itu sangatlah penting, tambahnya

694120
captcha